Insyaallah saya ingin membagi pengalaman baru melalui tulisan ini.
Memang sulit sekali ketika ingin menulis ketika tidak ada bahan yang
ingin ditulis. (lawas..) olehkarena itu sekarang saya ingin bercerita
tentang pengalaman saya hari ini.
Dalam targetan hidup saya, tahun ke-2 saya menjadi mahasiswa ini
adalah saya ingin memfokuskan ke lomba – lomba dan bisnis, insyaallah..
selain kuliah tentunya. Miris sekali ketika ada seseorang bisa lebih
berkembang dari diri saya sekarang ini. Poinnya dia lebih bisa
bermanfaat bagi orang banyak. Investasi dengan Allah sangat banyak.
Contohnya si A melanjutkan kuliah diluar negeri. Disana dia bisa
mendapatkan beasiswa penuh. Seperti kita ketahui jika ingin mendapatkan
beasiswa penuh kita harus bisa mempunyai kapasitas yang penuh,
(pastilah!) mana ada orang yang mau memberikan beasiswa kepada orang
yang biasa aja. Iya kan? Kapasitas yang saya maksud itu adalah dia
adalah seorang yang lebih dari orang biasanya. Ketika mendapatkan
beasiswa penuh di korea, setelah sampai disana peraturanya harus bisa
bahasa korea. Dikasih waktu 6 bulan untuk mempelajarinya. Atau dinegara –
negara eropapun. Kalau orang yang tidak mempunyai kapasitas pasti gak
mungkin bisa mempelajari it. Betul gak?
Selama si A itu tinggal dinegara korea yang membiayai semuanya pasti
si A mempunyai pengalaman baru yang tidak mungkin kita dapatkan di
negeri tercinta ini. Sesuai dengan hadis “orang yang berilmu dan
berakhlak dianjurkan untuk meningglkan kampung halamannya untuk mencari
Ilmu – ilmu Allah yang tersebar luas dan akan dijanjikan bertemu
keluarga baru” paling tidak begitu bunyinya. Itu sudah saya modifikasi.
Hehe. (lupa gimana bunyi seharusnya). Jadi maksudnya kenapa harus orang
yang berilmu dan berakhalak yang dijanjikan, karena kedua sifat orang
berilmu dan berakhlak adalah orang itu bisa menempatkan diri ketika itu
lingkungan yang baik atau lingkungan yang buruk. Dia bisa memilih mana
yang seharusnya dia pilih.
Dan ketika si A sudah memilih lingkungan yang baik di Negara lain.
Maka mindset dia akan membuat suatu karya yang bermanfaat bagi
lingkungan baru yang dia tempati. Kenapa saya yakin akan hal itu? Bisa
dikatakan sudah banyak pengalaman orang yang pergi keluar negeri (karena
beasiswa) untuk besekolah dan menimba ilmu, dia memberikan kontribusi
lebih untuk membalas semua hal yang sudah diberikannya padanya. Orang
yang berilmu dan berakhlak dalam mindset mereka sudah tertanam hal itu.
Kontribusi untuk umat! Kapan lagi bisa melakukan hal itu saat di negeri
orang? Hehe. Simpelnya aja. Membawa nama baik INDONESIA tercinta ini
dimata dunia. Menunjukkan sikap yang baik dan berdedikasi tinggi.
Optimis sekali! (semoga saya bisa menyusul menjadi orang seperti itu)
amien amien..
Ketika mendapatkan pengalaman baru dari negeri korea itu pasti akan
dibagikan kepada yang lain paling tidak ke orang terdekatnya. Betul gak?
Sekarang sudah banyak media yang bisa dimanfaatkan untuk jarak jauh.
Internet bisa, hp bisa, suratpun juga bisa. Tidak ada yang bisa
menghalangi. Paling – paling yang akan menghalangi ketika tidak punya
uang untuk internet, (oh gak mungkin, dikampus pasti ada akses untuk
internet) tidak punya uang untuk telepon, atau bahkan untuk mengirim
surat. Memang banyak yang akan menghalangi karena dunia ini tidak
sak’klek. Tapi masih banyak kemungkinan juga kalau kita berusaha keras
untuk mendapatkannya.
Kembali ke laptop. Real, ini sudah saya dapatkan manfatnya. Manfaat
dari orang yang sedang kuliah diluar negeri. Dan dia memberikan
kontribusinya dengan menulis. Dia mengeluarkan sebuah buku yang membuat
semua orang terinspirasi setelah membacanya. Benar… saya merasakan
manfaatnya. Apalagi ini lagi musim liburan. Loh kok gak nyambung?
Nyambung!
Masa liburan semester yang panjang ini sangat melelahkan. Loh kok
melelahkan? Jalas lah, coba kalo lagi gak punya uang, gak punya akses
internet, gak punya aktifitas yang berarti, sehari – hari pekerjaanya
hanya makan, tidur, solat, baca al – quran, kamar mandi, tv… mana bisa
produktif gitu. Curhat ini ceritanya. Tapi itu dulu.. sekarang saya
sudah beda. Hehe.. efek buku itu.
Kalo boleh bercerita, saat liburan semester 1 dan liburan mau masuk
kuliah tepatnya setelah lulus SMA, liburan itu sangat panjang. Tak
terhitung. Sampai – sampai hanya bisa membesarkan tubuh (gak penting).
Salah saya, saat itu sangat tidak produktif. Tidak bermanfaat bagi orang
banyak. Yang masih melekat di otak saya saat liburan semester 1.
Pengangguran seorang mahasiswa yang bernama Azimah. Haha.. baru
merasakan kalau saya itu seperti seorang sampah. Tidak berguna. (maf
bahasanya keras) tetapi memang begitu kenyataanya.
Kembali ke laptop. Saya belajar banyak dari buku itu. Buku itu sangat
menginspirasi saya. Selama liburan saya merasa bersemangat. Tidak
seperti Liburan yang lalu. Tapi kenapa bisa saya bisa segampang itu
untuk percaya kepada penulis itu? Kenapa coba? Karena dia menunjukkan
gambar – gambar berupa foto – foto. Jadi otak saya menerima dengan baik.
Apalagi foto – foto yang menunjukkan gedung – gedung aksen islam. Gak
nyambung! Hehehe
Yang jelas saya harus seperti dia. Dan saya harus lebih berusaha
keras untuk mendapatkan itu. Semoga Allah mendengar dan semoga seisi
alam ini mendengar. Amin.. amin..
Sebelum tidur bahkan setelah tidurpun saya selalu memikirkan dan
merumuskan sesuatu yang akan bermanfaat bagi diri saya dan bagi orang
lain. Tentu saja dengan tindakan. Tidak hanya dengan merenung doing.
Nanti kalo ada yang protes dengan stetment ini saya bisa sangkal.
Rumusan saya tidak akan saya publish kesemua orang. Gak tau lagi kalo
keceplosan. Semoga tidak. Amin!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar